ANAK INDONESIA DAN PAK HARTO, G. Dwipayana & S.Sinansari Ecip

Judul/Title: Anak Indonesia dan Pak Harto
Penulis/Author: G. Dwipayana & S. Sinasari Ecip
Penerbit/Publisher: Citra Lamtoro Gung Persada
Edisi/Edition: 1991
Halaman/Pages: 248
Dimensi/Dimension: 13.5 x 21.5 x 1.5cm
Sampul/Cover: Paperback
Bahasa/Language: Indonesia
Kategori/Category: Dijual/For Sale
Harga Jual/Sale Price: Rp. 70.000
Call No.: 920/Dwi/a/C.1
Status: Ada/Available

***

Dalam lima tahun terakhir ini (1984-1989) lebih 43 ribu pucuk surat anak-anak Indonesia diterima oleh Presiden Soeharto. Isinya, tulisannya, gayanya sangat menarik. Adalah sayang jika surat-surat tersebut tidak dibaca oleh anak-anak/orang-orang yang lain tetapi mustahil pula jika kesemuanya diterbitkan. Oleh karena itu, meskipun sulit, dilakukan pemilihan diantaranya. Pedoman pemilihannya adalah isinya mewakili hal-hal yang unik, ada human interest, ada pendapat/saran, ada kritik, penyampaiannya yang jujur, dll.

Mereka sederhana, akrab mengemukakan pikirannya, seolah-olah Presiden Soeharto adalah bapaknya sendiri, kakeknya, kakaknya, atau teman sepermainannya bahkan ada yang memanggil dengan sebutan "Anda". Gaya bahasanya juga mencerminkan hal itu. Sebagian suratnya dimulai dengan kalimat, "Halo, Pak Harto, apa kabar? Baik-baik saja bukan?" Penutupnya juga menarik dan segar, "empat kali empat sama dengan enam belas, sempat tidak sempat harus dibalas". Ada pula yang memberi catatan tambahan di bagian bawah, "kalau nggak balas, Bapak beda-bedain."Seorang anak bisa menceritakan riwayat hidupnya yang sebatang kara dengan tulisan tangan yang gemetar waktu menuliskannya. Seorang anak yang lain ingin desanya memiliki listrik. Yang lain lagi melaporkan bahwa kolam di kota kecil sudah berlumut. Keinginan mendapat foto keluarga yang ada tanda tangan Pak Harto memang paling banyak tetapi permintaan lain seperti sepeda, sepatu, buku, uang untuk membayar sekolah atau bus, cukup banyak juga bahkan ada yang meminta kaca mata, piano, dll. Ada juga yang berani mengkritik bahasa lisan Presiden.

No comments:

Post a Comment